Beberapa bulan yang lalu iseng-iseng membeli sebuah kipas angin dinding yang low budget alias murah. Biasanya kipas angin dinding dengan merk terkenal harganya 200rb keatas. Saya mencoba membeli kipas angin dinding merk tak terkenal yang harganya hanya 100rb. Kipas ini masih mengandalkan tali dan bukan remote. Setelah beberapa bulan berjalan lancar, tiba-tiba baling-baling kipas pecah.

Kipas angin dinding 100rban memang kualitas plastiknya lebih tipis. Bahkan dahulu saat pertama kali dinyalakan seperti bau plastik gosong. Namun setelah beberapa lama baunya hilang. Bagian baling-baling terbuat dari semacam mika atau plastik bening. Begini bentuknya saat pecah.

Untungnya masih ada jaring pengaman sehingga baling-baling tidak terbang keluar. Karena mesin masih bisa berfungsi akhirnya baling-baling saya ganti dari bekas kipas lama yang rusak. Namun jika hanya diganti balingnya ternyata nyangkut di jaring. Akhirnya diganti sekalian jaringnya.


Jaring kanibal ini ternyata lebih berat sehingga kipas sering menunduk malu 😂 Kalau tetap menunduk malu akan saya coba menggantinya dengan jaring dan baling-baling yang lebih ringan. Siapa tahu akan lebih kuat untuk menatap ke depan.

Kipas yang sering dinyalakan nonstop memang waktu hidupnya semakin pendek. Saya juga mempunyai kipas angin dinding remote merk terkenal yang sering patah bagian leher sehingga tidak mau geleng-geleng. Sparepartnya sebenarnya murah, namun malas beli sehingga kadang hanya dilakban, dikawat atau diberi kabel ties 😂

Semoga Bermanfaat


PrevNonton DVB2IP Lewat VLC di Laptop dan Android
NextMengembalikan Ketikan Microsoft Word Yang Belum Disimpan