Beranda » Movie » Review Film: Ketika Cinta Bertasbih (Update)

Review Film: Ketika Cinta Bertasbih (Update)


Sebuah novel pembangun jiwa karya Habiburrahman El-Shirazy yang bertitle Ketika Cinta Bertasbih diangkat ke layar lebar. Pengambilan gambar benar-benar dilakukan di Mesir tepatnya di Kota Kairo, Sungai Nil, Pyramid, Sphinx, Kota Alexandria, Laut Mediterania, dan Benteng Qait Bay.

mega-film-ketika-cinta-bertasbihKetika Cinta Bertasbih (KCB) diawali dengan pemandangan Mesir diambil dari atas. Namun gambarnya kurang indah dan goyang2. Mungkin hanya diambil dari dalam helikopter tanpa  menggunakan alat khusus. Kemudian disusul rangkaian tempat2 penting disana. Sayangnya hanya seperti gambar dokumenter dan kembali kurang indah gambarnya (orang bilang kurang fotografis).

Kisah berlanjut mengenai perjalanan Khairul Azzam (M. Kholidi Asadi Alam), seorang mahasiswa Indonesia yang kuliah di Universitas Al Azhar Mesir. Dia tidak lulus selama 9  tahun karena lebih mengutamakan mencari uang daripada kuliah. Ayahnya meninggal dunia, sehingga dia harus mengidupi dirinya dan keluarganya di Solo. Azzam berdagang bakso dan tempe yang kenikmatannya terkenal sampai KBRI Mesir. Alhasil mempertemukannya dengan Eliana Pramesti (Alice Norin)  putri Pak Alam (Slamet Rahardjo) Dubes RI di Mesir.

Ada yang sedikit lucu saat adegan Azzam bertemu Furqan (Andi Arsyil) di pinggir pantai. Ternyata menggunakan layar biru(atau mungkin hanya mengubah backgroundmua saja) dan efeknya kurang sip sehingga terlihat agak aneh. Dipinggir badan terlihat jelas garisnya.  Beberapa adegan makan malam dubes di pantai juga sudah diberi ditambah efek komputer sehingga kurang natural gambarnya.

Karena gaya kehidupan Eliana tidak cocok dengan Azzam, maka disarankan oleh Pak Ali (Didi Petet), untuk melamar Anna Althafunnisa (Oki Setiana), S2 dari Kuliyyatul Banaat di Alexandria.  Azzam meminta bantuan Ustadz Mujab (Habiburrahman El-Shirazy) untuk melamarnya. Tapi sayangnya  ternyata Anna sudah dilamar oleh Furqon. Saat Pak Ali berjalan bersama Azzam, coba Anda lihat turis yang berfoto dengan gaya aneh2 di depan benteng, cukup lucu dan kreatif adegan ini.

Furqon akan menyelesaikan ujian akhirnya, untuk belajar dia memilih menginap dihotel, namun dia dijebak gerombolan pemeras dan ditulari  AIDS. Jika Anda perhatikan saat Furqon menelpon,  telepon hotel dibawa sampai keluar pintu balkon kamar hotel, apa bisa nyampai ya dan kelihatannya kok tidak ada kabelnya 😀

Selain itu dikisahkan pula mengenai teman-teman kontrakan Azzam. Beragam cerita cinta yang menggelitik dan membuat haru. Paling sedih adalah saat Fadhil menyanyikan sebuah lagu di pernikahan Tiara yang dicintainya.


Berlanjut dengan kisah keluarga Azzam di Solo, terutama adiknya yang bernama Ayatul Husna (Meyda Sefira). Dimana secara kebetulan bertemu dengan Anna yang pulang ke Indonesia. Anna akhirnya menerima lamaran Furqon dengan syarat Anna tidak mau dipoligami. Dan diakhir kisah Azzam-pun pulang ke Indonesia berbarengan dengan Eliana.

KCB dibuat oleh Sinemart Picture dengan sutradra Chaerul Umam dan penulis naskah Imam Tantowi (Kalau ini saya tahu sebagai sutradara film Saur Sepuh – Brama kumbara jaman saya masih SD 😀 ).  Sebagian besar pemain utama diambil dari audisi di 9 kota di Indonesia. Sehingga wajah baru akan mewarnai KCB. Namun kualitas akting mereka tidak mengecewakan serta tidak terlihat sebagai pendatang baru terutama pemeran Azzam dan Anna.

Ada juga sederetan pemain senior yang ikut dalam film ini antara lain Didi Petet, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Minati Atmanegara, El Manik dan penampilan bintang tamu Din Syamsudin yang akan tampil di awal film.

Masalah musik ilustrasi dan theme song dipercayakan kepada Anto Hoed dan Melly Goeslaw dengan melibatkan Krisdayanti, Ayushita dan Amee. Sehingga model musiknya dipastikan bergaya Melly. Musik scoringnya sering diulang2. Kenapa tidak scoring dengan orkestra saja ya, lebih mewah suasananya.

Editing KCB saya rasa agak kasar, pemotongannya tidak halus serta kadang musik berhenti mendadak. Ada adegan yang pengambilan gambar terlalu cepat. Misalnya saja gambar penonton diambil secara cepat dari kiri ke kanan, jadi agak tidak enak ditonton. Selain itu film ini juga sarat dengan iklan misalnya saja motor Yamaha Mio, ada poster Vivanews dan yang paling sering adalah bank Mandiri. Bahkan ada adegan yang mengatakan tentang mobile banking 😆

Ketika Cinta Bertasbih akan mulai tayang hari Kamis, 11 Juni 2009 serta diputar di 7 negara (Brunei, Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, Mesir, dan Australia). Pemutaran perdana tadi pagi (11/06) di Yogyakarta mendapat sambutan cukup bagus. Di Studio 21 Ambarukmo Plaza terlihat antrian mengular sampai luar bioskop (gambar kiri). Sedangkan antrian di dalam bioskop Studio 21 juga padat (gambar kanan).

Ada sedikit yang menggelitik di websitenya dan posternya yaitu tulisan berbentuk cap “Dijamin Mesir asli”.  Agak lucu juga kalau dilihat, terkesan malah kurang serius.

Terlepas dari kekurangan penggarapannya, KCB termasuk yang patut ditonton karena mempunyai isi cerita yang bagus, menghibur dan mendidik dibandingkan dengan film lain yang bertema pocong bugil ataupun komedi yang tidak lucu. Kalau menurut saya KCB mendapat 3 dari 5 bintang.

Film ini akan terbagi menjadi 2 bagian sehingga kisah belum akan berakhir dalam 120 menit pemutaran alias dibagian akhir ada tulisan To Be Continued. Kemudian disambung dengan potongan-potongan kisah KCB 2 (mirip2 kayak sinetron).  Adegan inilah yang membuat penonton pada saat tadi saya menonton berteriak huuuuu….

Selamat Menonton


252 komentar untuk “Review Film: Ketika Cinta Bertasbih (Update)”

Komentar ditutup.